Wednesday, March 10, 2010

Cinta oh... jatuh cinta

Cinta bisa membuat kita sangat bersemangat di kantor, dan cinta juga bisa mengurangi produktifitas kita di kantor. Ngomong ngomong soal Office Affair, taukah Anda, selain di masa sekolah, ternyata banyak hubungan cinta berawal dari kedekatan seseorang di tempat kerja. Dan rasanya banyak juga dari antara mereka yang melanjutkan hubungan ke pernikahan.

Di balik seluruh keindahan cinta, ada sebuah pandangan yang menyatakan bahwa, pada umumnya hubungan cinta di ruang kerja bisa merusak “sistem kerja”. Contohnya : hubungan cinta antara atasan dan bawahan, hubungan cinta antara rekan kerja yang masih masuk dalam satu devisi dan kalau mau lebih luas lagi, hubungan cinta antara karyawan yang sudah berkeluarga dengan rekan kerjanya yang juga sudah berkeluarga. Tetapi yang satu ini rasanya tidak perlu dibicarakan, karena jelas banyak sisi negatif dari persoalan tersebut, okey friends...

Memang banyak orang yang dibuat buta oleh cinta, sampai-sampai mereka tidak menghiraukan peraturan yang ada di kantor. Maka dari itu, ada baiknya kita mengetahui beberapa hal yang bisa menjadi bahan
pertimbangan untuk menjalin sebuah hubungan cinta dengan teman sekantor kita.

Pertama, hubungan yang terjadi antara atasan dan bawahan. Bila ingin hubungan Anda tidak mengalami suatu benturan keras, sang bawahan ada baiknya dipindahkan ke bagian lain, supaya tidak menimbulkan rasa iri
dengan perlakuan yang tidak adil dengan karyawan satu devisi. Dan dengan hal tersebut kita bisa meminimalisir kemungkinan adanya Conflict Of Person Interest.

Kedua, bila seseorang sudah dibutakan oleh cinta dan sedikit nafsu (ups, sedikit aja ya...) Dua sejoli bisa sulit membedakan mana kantor dan mana tempat yang seharusnya, mereka bisa melakukan kontak fisik yang bisa membuat karyawan lain risih melihatnya. Semestinya, walaupun kita dalam keadaan dimabuk cinta, kita harus tetap bisa bersikap profesional.

Ketiga, nah, hal inilah yang sangat rawan terjadi. Hindarilah memakai fasilitas kantor seperti, e-mail, pop up dan telepon dalam menyelesaikan ataupun membicarakan percintaan kita. Tidak kebayang bukan bila tiba-tiba friend salah kirim e-mail ke salah seorang rekan kantor atau bahkan atasan friend yang isinya, “...sayang... kamu begitu menggairahkan tadi malam...” wih malunya friend.... Ataupun bila friend sedang bertengkar lewat telepon dan mengeluarkan pembicaraan ber-volume besar, karena kadang-kadang suaranya “storing” dan bisa terdengar oleh orang lain yang kebetulan sedang berada di line yang sama. (kadang bos ku dulu sering kedengeran klo lagi marahin anak buahnya lewat telepon kantor heheeh...) Bila hal itu terjadi, dijamin keesokan harinya gosip akan langsung merebak.

Keempat, bila Anda sudah berpikir untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, cobalah untuk mengetahui peraturan perusahaan mengenai boleh tidaknya suami istri bekerja di perusahaan yang sama. Persoalan ini jangan dianggap enteng, apalagi bila keduanya sama-sama mempunyai karier yang menjanjikan. Berpengaruh engga sich karier friend dengan urusan menikah ? (*) Ya iyalah....

Kelima, yang sudah pasti dan wajib tetapi sulit diterapkan, adalah terjadinya konflik pribadi antara keduanya di tempat kerja. Efek samping yang dihasilkan adalah deadline bisa tertinggal, pekerjaan tidak selesai, dimarahi atasan dan yang paling parah adalah bila jalinan cinta kita tidak disukai oleh atasan maupun oleh rekan-rekan kerja kita yang lain.

Memang, kita akan sangat bersemangat dalam bekerja saat kita sedang jatuh cinta, apalagi dalam masa-masa pendekatan. Setiap malam yang diinginkan hanya ingin segera pagi dan bisa melihat lagi orang yang kita rindukan. Tetapi tolong diingat sekali lagi, jangan melakukan hal-hal bodoh dan negatif yang bisa merusak karier dan nama baik friend di tempat kerja sekarang dan akan datang.

What would you tell a future potential employer about why you left your last job if it was because you were fired for having an office affair???? (*)

No comments:

Post a Comment